
Kemah Bhakti OSIS merupakan kegiatan sekolah yang masih termasuk masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru. Kemah Bhakti OSIS / KPTA SMK Syafi’i Akrom tahun 2017 diselenggarakan di Bumi Perkemahan SMK Syafi’i Akrom Jenggot Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMK Syafi’i Akrom, Muh Arif Wahyudi, M.S.I Selasa (25/7). Kegiatan dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (27/7).
Pembimbing OSIS, Ahmad Zamroni, S.Pd dalam Upacara pembukaan KBO/KPTA tersebut melaporkan, kegiatan diikuti oleh siswa baru SMK Syafi’i Akrom sejumlah 429 peserta, mereka terdiri dari ;
150 orang siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
99 orang siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan
67 orang siswa dari jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) dan
74 orang siswa dari jurusan Busana Butik (BB).
39 orang siswa dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan Kemah Bhakti OSIS pada hari pertama meliputi upacara pembukaan, lomba ketangkasan, materi pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa.
Kegiatan pada hari ke-2 dilanjutkan dengan bhakti masyarakat berupa membersihkan lingkungan dan pada malam harinya api unggun serta pentas seni.
Kepala Sekolah selaku Pembina Upacara dalam amanatnya mengharapkan, melalui kemah bhakti ini, bisa menyatukan para siswa kelas X dan kakak kelasnya serta dengan lingkungan. “Silakan menjalin pertemanan dengan menunjukkan budaya masing-masing daerah,” tutur Arif Wahyudi.
Sebelumnya dalam acara terpisah Ketua Yayasan, PC LP Ma’arif NU Kota Pekalongan, Drs H Masrukhin melalui sambutannya, mengucapkan ”Selamat berbakti” kepada para peserta dan pendamping. Ketua Yayasan berharap, dengan adanya kemah bakti di Bumi Perkemahan Syafi’i Akrom, para peserta bisa mengenal lingkungan dan masyarakatnya secara umum serta lebih mengenal secara dekat keadaan sosial masyarakatnya.
“Kami juga berharap kegiatan ini bisa dimanfaatkan sebagai momen untuk menambah pengetahuan dan tukar pengalaman untuk memperkokoh persatuan dan menumbuhkan rasa empati dan simpati kita terhadap sesama,” imbuh pak Arif.